Tugas 10 Minggu 10
(Perencanaan dan Pengendalian Manajerial)
Persaingan
global bersamaan dengan berlanjutnya kemajuan teknologi secara signifikan
mengubah pandangan bisnis dan persyaratan pelaporan internalnya. Banyaknya
hal-hal yang mempersulit manajemen seperti berlanjutnya pengurangan rintangan
dalam perdagangan nasional, berkembangnya nilai mata uang, risiko yang besar,
pembatasan pembayaran dana nasional, perbedaan system pajak nasional, nilai
suku bunga yang berbeda, dan pengaruh pertukaran komoditas dan harga ekuitas
pada asset perusahaan, pendapatan, dan biaya modal yang beragam.
Persaingan
global dan cepatnya penyebaran pengetahuan mendukung penyempitan keragaman
praktik manajemen akuntansi nasional. Tekanan tambahan termasuk perubahan pasar
dan teknologi, berkembangnya perusahaan swasta, biaya dan performa insentif,
koordinasi operasi global melalui usaha bersama dan hubungan strategis lainnya
dan tuntutan pemegang saham yang terus-menerus untuk nilai tambah inisiatif.
PERMODELAN
BISNIS
Permodelan
bisnis adalah penggambaran besar, dan terdiri atas perumusan, pelaksanaan, dan
penilaian sebuah rencana bisnis jangka panjang. Hal ini meliputi empat dimensi
kritis:
a. Mengidentifikasi
faktor-faktor kunci yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan ke depannya.
b. Merumuskan teknik yang
tepat untuk memperkirakan penilaian dan pengembangaan kemampuan perusahaan
untuk memakai atau memanfaatkan semua perkembangan ini.
c. Mengembangkan system
informasi untuk mendukung pilihan-pilihan strategis.
d. Menerjemahkan pilihan yang
ada ke dalam serangkaian tindakan yang jelas.
MATERI
PERENCANAAN
Materi
perencanaan berguna bagi sebuah perusahaan untuk meninjau lingkungan internal
dan eksternalnya untuk mengidentifikasi ancaman dan kesempatan. Sistem bisa
diterapkan untuk memperoleh informasi kondisi pesaing dan pasar. Kondisi
pesaing dan pasar dianalisis Karena dampaknya yang kuat bagi status persaingan
perusahaan dan profitabilitasnya.
Materi
seperti ini adalah WOTS-UP. Analisis WOTS-UP adalah sebuah perubahan versi dari
analisis SWOT, dimana akan selalu diperbaiki sebagai sebuah alat perencanaan
strategis. Hal ini berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang
hubungannya dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen
untuk menghasilkan serangkaian strategi yang bisa diterima.
PENGANGGARAN
MODAL
Global
keputusan untuk berinvestasi di luar negeri adalah sebuah elemen kritis dalam
strategi global bagi perusahaan multinasional. Penanaman modal luar negeri
secara tidak langsung biasanya melibatkan jumlah modal yang besar dan prospek
yang belum pasti. Analisis penganggaran modal membantu meyakinkan bahwa rencana
strategis secara keuangan bisa diterima dan menguntungkan.
Ada
metode canggih dalam keputusan penanaman modal. Prosedur ada untuk menentukan
struktur modal optimum perusahaan, mengukur biaya modalnya, dan menilai
investasi alternatif dalam keadaan yang belum pasti. Peraturan keputusan untuk
pilihan investasi alternatif biasanya ada untuk pengurangan risiko investasi
aliran dana tunai pada sebuah nilai suku bunga yang tepat yaitu beban rata-rata
biaya modal perusahaan. Perusahaan meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan
membuat nilai bersih investasi positif. Ketika menanggapi pilihan ekslusif satu
sama lain, sebuah perusahaan secara masuk akal akan memilih opsi yang
menjanjikan nilai bersih maksimum.
Penyesuaian
model perencanaan multinasional dari tradisional telah dibentuk ke dalam tiga
area pengukuran :
a. Menentukan akibat relevan
dari sebuah investasi multinasional
b. Mengukur arus kas yang
diperoleh
c. Menghitung biaya modal
multinasional
PERSPEKTIF
IMBALAN KEUANGAN
Seorang
manajer harus menentukan imbalan yang relevan untuk menilai sebuah peluang
investasi luar negeri. Namun, imbalan yang relevan adalah sebuah masalah
perspektif. Baik perspektif luar negeri maupun perspektif perusahaan induk.
Hasil dari kedua perspektif
tersebut bisa berbeda secara signifikan yang berhubungan dengan:
a. Pembatasan Pemerintah dalam
repatriasi pendapatan dan modal.
b. Biaya izin, royalty dan
pembayaran lainnya yang memberikan pendapatan bagi induk bukan biaya tambahan.
c. Nilai inflasi nasional yang
berbeda
d. Perubahan nilai mata uang
luar negeri
e. Perpajakan yang berbeda.
Seseorang
mungkin berpendapat bahwa risiko dan akibat dari investasi luar negeri
yang harus dinilai dari sudut pandang pemegang saham perusahaan induk domestik.
Akan tetapi, bisa juga dikatakan bahwa metode seperti ini sudah tidak tepat
lagi. Pertama, investor dalam perusahaan induk berasal dari komunitas seluruh
dunia. Objektif investasi harus mencerminkan ketertarikan dari semua pemegang
saham, tidak hanya untuk kawasan domestik. Kedua, pengamatan juga
mengatakan bahwa banyak perusahaan multinasional berpandangan tentang investasi
jangka panjang. Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung diinvestasikan
kembali di luar negeri daripada dikembalikan ke perusahaan induk.Dalam situasi
ini, mungkin akan lebih baik untuk mengevaluasi hasil dari pandangan Negara
asal.
Sebuah
solusi yang menarik adalah untuk mengakui bahwa manajer keuangan harus mencapai
berbagai target, merespons investor dan organisasi non-investor dan
lingkungannya. Pemerintah Negara setempat adalah seperti kelompok organisasi
investasi luar negeri. Perspektif dari perusahaan induk berasumsi bahwa
investasi luar negeri bisa dari Negara setempat. Mengevaluasi sebuah peluang
penanaman modal dari sebuah perspektif lokal juga memberikan informasi yang
berguna bagi perusahaan induk. Jika investasi luar negeri tidak menjanjikan
risiko imbalan yang lebih tinggi daripada hasil pesaing lokal, pemegang saham
perusahaan induk lebih baik tidak berinvestasi secara langsung dalam perusahaan
lokal.
PENGUKURAN
HASIL TERDUGA
Metode
untuk memperkirakan arus kas yang diproyeksikan berhubungan dengan fasilitas
dari Rusia sama dengan semua yang mereka gunakan untuk perusahaan domestik.
Penerimaan terduga adalah berdasarkan proyeksi penjulan dan pengalaman
terantisipasi. Biaya usaha dan pajak lokal serupa dengan ramalan. Kompleksitas
tambahan harus diperhitungkan. Mereka meliputi:
a. Arus kas proyek versus arus
kas perusahaan induk
b. Arus kas perusahaan induk
mengikat keuangan
c. Tunjangan keuangan
d. Risiko politis
Proses
ini juga harus memperhitungkan imbas dari perubahan harga dan pelemahan nilai
mata uang pada penghasilan mata uang luar negeri yang diharapkan. Jika arus kas
mata uang lokal pasti , hal ini akan sangat sederhana untuk mengukur pengaruh
perubahan nilai. Disini, penurunan nilai dalam Russian Ruble yang
berhubungan dengan dolar Amerika Serikat yang mengurangi ekuivalen pendapatan
bunga. Perubahan nilai tukar mempengaruhi arus kas bersih . Maka, perhitungan
pengaruh pengukuran nilai tukar menjadi sangat penting untuk setiap kegiatan.
Ketika
sebuah pandangan perusahaan induk dipakai, arus kas pada perusahaan induk
jarang mencerminkan semua yang berafiliasi di luar negeri. Arus kas yang
relevan adalah semua yang berakibat langsung dengan perusahaan induk.
Sumber
utama arus kas perusahaan induk termasuk utang pinjaman perusahaan induk,
dividen, biaya perizinan, beban tambahan, royalti, biaya transfer untuk
pembelian atau penjualan kepada perusahaan induk, dan memperkirakan nilai akhir
proyek. Pengukuran dari semua arus kas ini membutuhkan sebuah pemahaman tentang
perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah, potensi inflasi
di masa depan dan nilai tukar, dan perbedaan pajak.
Perbedaan
dalam prinsip-prinsip akuntansi adalah relevan jika manajer keuangan bergantung
pada laporan keuangan lokal dalam memperkirakan arus kas masa depan. Ketika
aturan pengukuran dipergunakan dalam mempersiapkan semua akun yang berbeda ini
dari semua negara asal, perbedaan estimasi arus kas mungkin bisa terjadi. Satu
contohnya adalah depresiasi berdasarkan pergantian nilai daripada biaya
historis. Perbedaan ini bisa mempengaruhi pajak pendapatan perusahaan dan, arus
kas.
Oleh
karena itu, hal ini membutuhkan estimasi inflasi yang akan terjadi dan imbasnya
pada nilai tukar yang digunakan untuk mengubah arus kas luar negeri dengan mata
uang perusahaan induk. Akhirnya, ketetapan yang berhubungan dengan sumber
pendapatan pajak luar negeri harus diperhitungkan.
BIAYA
MODAL MULTINASIONAL
Jika
investasi luar negeri dievaluasi dengan model pemotongan arus kas ini, maka
sebuah pemotogan harga yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal
biasanya menggunakan biaya modal menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya
modal perusahaan. Batasan nilai ini berhubungan dengan proporsi utang dan
ekuitas struktur keuangan perusahaan seperti halnya berikut ini:
Ka
= ke (E/S) + ki (1-t) (D/S)
Dimana:
ka = beban rata-rata
(setelah pajak) biaya modal
ke = biaya ekuitas
ki = biaya utang sebelum
pajak
E = nilai ekuitas
perusahaan
D = nilai utang perusahaan
S = nilai struktur modal
perusahaan (E+D)
T = nilai pajak marginal
Tidaklah
mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal
ekuitasnya mungkin bisa dihitung dengan beberapa cara. Satu cara yang
paling populer adalh menggabungkan hasil deviden yang diharapkan dengan nilai
pertumbuhan deviden yang diharpkan.
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Pengaturan
sistem informasi dari sebuah perusahaan dunia sangat penting dalam mendukung
strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan yang dijelaskan di atas. Tugas
ini sangat sulit, sebagai sebuah kerangka kerja multinasional yang lebih
kompleks daripada sebuah kerangka kerja suatu negara.
Permasalahan Sistem
Jarak
adalah sebuah kesulitan yang sangat jelas. Terkait dengan masalh geografis, komunikasi
informasi formal secar umum mengganti hubungan personal antara manajer lokal
dan markas manajemen. Perkambangan teknologi informasi harus mengurangi
kerumitan ini, tapi tidak menghapuskannya secara penuh.
Rendahnya
penyebaran dengan pemusatan yang tinggi telah digunakan oleh organisasi yang
lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, IS domestik
harus mendominasi. Keseragaman standar data dan aplikasi mendominasi sistem IT
dunia.
Penyebaran
yang tinggi dengan pemusatan yang rendah adalah strategi yang digunakan oleh
perusahaan multinasional dengan operasi yang berbeda secar geografis. Cabang
lokal diawasi secara signifikan melalui departemen strategi IT mereka dan
sistem yang berhubungan.
Mungkin
tantangan yang paling besar adalah dalam menghadapi sistem spesialis adalah
merancang sistem informasi perusahaan yang mengijinkan manajer keuangan
mersponnya secara tepat terhadap fenomena kompetisi global. Perubahan kondisi
memberikan deregulasi pasar dan pengurangan masalah tarif, perusahaan dapat
mengakses pasar luar negeri baik langsung atau tidak langsung melalui usaha
bersama, aliansi strategis dan penyusunan kooperatif lainnya. Akses terbuka ini
menjadikan intensitas kompetitif dimana perusahaan menggunakan strategi dengan
(1) melindungi penguasaan pasar setempat, (2) menembus pasar pesaing setempat
untuk menyangkal penguasaan pasar dan pendapatan mereka, (3) menghasilkan
penguasaan pasar yang signifikan di pasar kunci negara ketiga.
Permasalahan Informasi
Akuntan
manajemen mempersiapkan berbagai macam informasi untuk manajemen perusahaa,
berkisar dari pengumpulan data untuk laporan likuiditas dengan perkiraan
operasional dari berbagai tipe untuk membiayai pengeluaran. Bagi setiap
rangkaian data yang disebarkan, manajemen perusahaan harus menentukan waktu
yang relevan dengan laporan, tingkat akurasi yang diminta, frekuensi laporan,
dan biaya, dan juga keuntungan dari perisapan dan pengiriman yang tepat waktu.
Manajer
yang berbeda lingkungan memiliki cara menganalisis dan memecahkan masalah yang
berbeda, landasan keputusan yang berbeda, dan bersaing dalam usaha yang
berbeda. Kebuthan informasi langsung adalah sebuah konsekunesi langsung. Oleh
karena itu, kita memiliki permasalahan mendasar bagi perusahaan multinsional.
Manajer lokal mungkin membutuhkan informasi keputusan yang berbeda daripada
markas manajemen.
Masalah
pokok informasi lainnya adalah pertanyaan penerjemahan. Dalam menjalankan
evaluasi, para manajer di AS umumnya lebih menggunakan laporan dalam dolar AS.
Oleh karena itu, laporan dari usaha multinasional AS biasanya diterjemahkan ke
dalam ekuivalen dolar mereka supaya markas manajemen AS dapat mengevaluasi
investasi dolarnya.
MANAJEMEN
INFORMASI DAN HIPERINFLASI
Dalam lingkungan dengan
inflasi tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam penyesuaiannyya dengan FAS No.
52 yang cenderung membalikkan kenyataan dengan :
· Menentukan atau mengecilkan
pendapatan dan pembiayaan
· Penerjemahan laporan untung
dan rugi yang sulit untuk diinterpretasikan
· Membelokkan performa
perbandingan dari waktu ke waktu.
MASALAH
PENGENDALIAN KEUANGAN
Sebuah pertanyaan tentang
strategi dan system informasi yang telah diputuskan, pergantian perhatian pada
area yang sama pentingnya dalam pengendalian keuangan dan evaluasi kerja.
Pertimbangan ini sangat penting karena mereka membuat para manajer untuk
a. Melaksanakan strategi
keuangan global MNE
b. Mengevaluasi tingkatan di
mana strategi yang dipilih berperan dalam meraih target perusahaan
c. Memotivasi manajemen dan
pegawai untuk meraih target financial perusahaan seefektif dan seefisien
mugkin.
Sistem
kendali keuangan hasilnya, adalah system komunikasi dan pengukuran kuantitatif
yang memfasilitasi pengendalian dengan cara (1) mengomunikasikan target
keuangan yang tepat dalam organisasi, (2) menjelaskan criteria dan standar
untuk mengevaluasi kinerja, (3) mengevaluasi kinerja, dan (4) memberitahukan
deviasi antara kinerja aktual dan terencana bagi yang bertanggungjawab.
Sistem Pengendalian
Multinasional Melawan Domestik
Penelitian
menunjukkan bahwa system yang digunakan oleh kebanyakkan perusahaan
multinasional untuk mengendalikan usaha luar negeri mereka adalah identik
dengan semua system yang digunakan perusahaan domestik. Sistem pokok yang
digunakan di luar negeri mencakup pengendalian financial dan permodalan serta
kecenderungan untuk menggunakan standar serupa yang dikembangkan untuk
mengevaluasi usaha domestik. David Hawkins menwarkan empat alasan dasr untuk
hal ini :
a. Pertimbangan pengendalian
keuangan pada tahapan awal pembentukan sebuah usaha luar negeri jarang kritis.
b. Biasanya memang lebih murah
untuk memindahkan system domestic dari pada menciptakan seluruh sistem dari
awal untuk usaha luar negeri.
c. Untuk menyederhanakan
persiapan dan penggabungan laporan keuangan gabungan , pengendalaian perusahaan
tetap memaksa bahwa semua cabang usaha menggunakan format dan jadwal yang sama
untuk mencatat dan mengirimkan data usaha dan finansial.
d. Dewan eksekutif pembentukan
sistem domestik dalam usaha luar negeri dan atasan perusahaan mereka lebih
nyaman jika mereka dapat meneruskan untuk menggunakan seperti halnya sistem
pengendalian domestik, karena mereka telah meraih titik tertinggi dalam
manajemen dengan menguasai sistem domestik.
Penganggaran Operasional
Ketika
target strategis dan anggaran modal telah ditetapkan, manajemen selanjutnya
fokus pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup
penciptaan anggaran operasional atau perencanaan keuntungan di mana diperlukan
dalam sebuah organisasi. Perencanaan keuntungan adalah dasar untuk
memperkirakan kas manajemen, keputusan usaha, dan pola ganti rugi manajemen.
Laporan pemasukan modal dari cabang usaha luar negeri pada awalnya dipindahkan
ke dalam prinsip akuntansi perusahaan induk dan diterjemahkan dari mata uang
lokal(Local Currency/LC) ke dalam mata uang yang berlaku di
perusahaan induk (Parent Currency/PC). Perbandingan keuntungan aktual
dan profit modal dilakukan dalam mata uang perusahaan induk yang membutuhkan
analisis varian secara tepat untuk memastikan bahwa penyimpangan dari anggaran
bisa diketahui dengan benar demi kegiatan manajemen.
Kinerja
keuangan dari usaha luar negeri bisa diukur dalam mata uang lokal, mata uang
negara asal, atau keduanya. Kurs yang digunakan bisa berakibat signifikan dalam
menilai performa unit usaha luar negeri dan para manajernya. Fluktuasi nilai
mata uang bisa merubah untuk membalikkan keuntungan (diukur dengan kkurs lokal)
menjadi kerugian (dikemukakan dalam mata uang negara asal).
Beberapa
menggunakan perspektif kurs lokal karena transaksi luar negeri terjadi di
lingkungan luar negeri dan dilakukan dengan kurs luar negeri. Penerjemah untung
dan rugi dengan kurs luar negeri tidak dipertimbangkan ketika usaha dievaluasi
dalam mata uang lokal. Semua yang menggunakan perspektif mata uang perusahaan
induk berpendapat bahwa pemegang saham di negara asal pada akhirnya
memperhatikan hasil dari raihan mata uang domestik, manajer luar negeri harus
dinilai dengan standar yang sama.
Masalah
tetap ada bahkan jika mata uang induk dianggap lebih baik untuk mengukur
kinerja daripada mata uang lokal. Pada teorinya, nilai tukar antara dua negara
sebaiknya sesuai pada proporsinya untuk mengubah nilai inflasi mereka yang
berbeda. Pada praktiknya, perubahan dalam nilai tukar mata uang berada di
belakang nilai inflasi luar negeri yang bisa mengubah kinerja pengukuran.
Raihan nilai mata uang lokal dan ekuivalen dolar mereka meningkat saat inflasi
membesar. Pada periode berikutnya, ketika nilai kerugian kurs valuta asing, nilai
dolar dari pendapatan lokal jatuh bahkan jika pendapatan nilai mata uang lokal
meningkat. Dalam keadaan ini, pengukuran dengan nilai mata uang induk
memberitahukan elemen-elemen secara random dalam mengukur kinerja usaha luar
negeri jika perubahan kurs valuta asing tidak seperti dalam nilai inflasi.
Pada
akhirnya, harus ada yang menilai nilai unit usaha luar negeri sebagai sebuah
investasi dengan kurs negara asal. Perspektif nilai mata uang induk adalah
tepat untuk strategi perencanaan dan keputusan investasi jangka panjang. Akan
tetapi, landasan nilai mata uang yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja
manajerial bergantung pada siapa yang menghitung kemungkinan pertukaran. Jika
bendahara perusahaan mengatur resiko pertukaran, kemudian sangatlah logis untuk
mengukur kinerja performa dalam mata uang lokal. Mata uang induk mengukur
berlaku jika untung dan rugi pertukaran dihilangkan dalam mengevalusi para
manajer asing. Jika para manajer lokal mempunyai materi untuk mengatur untung
dan rugi pertukaran, mengukur performa mereka dalam nilai mata uang induk dapat
dipertimbangkan.
Nilai
sebanding bisa digunakan untuk mengawasi kinerja relatif anggaran. Jika
kombinasi nilai tukar yang berbeda digunakan untuk menyusun anggaran dan
menjalankan performa, hal ini menciptakan pembagian tanggung jawab untuk
perubahan nilai tukar dan membuat tanggapan para manajer berbeda. Pertimbangan
beberapa kemungkinan :
1. Anggaran dan catatan
kinerja pada nilai awal di tempat. Perubahan nilai tukar tidak berpengaruh pada
kombinasi yang biasanya digunakan untuk menyusun catatan anggran dan kinerja.
2. Nilai anggaran akhir dan
catatan nilai akhir. Kombinasi ini menghasilkan hasil yang sama.
3. Penganggaran pada nilai
awal dan catatan pada nilai akhir. Manajer lokal bertanggung jawab penuh untuk
perubahan nilai tukar..
4. Catatan anggaran dan
kinerja menggunakan nilai tukar terproyeksi. Sistem ini mencerminkan perpektif
mata uang lokal.
5. Anggaran pada nilai
terproyeksi dan catatan pada nilai akhir. Manajer lokal tidak bertanggung jawab
atas penggabungan nilai tukar. Manajer bertanggung jawab untuk (dan oleh karena
itu mendorong merka untuk melindungi) perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan.
PENETAPAN
BIAYA STRATEGIS
Dalam
mengendalikan biaya pada tahapan produksi, banyak perusahaan di seluruh dunia
menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa
besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang
masuk akal. Biaya produksi sebenarnya kemudian dibandingkan dengan biaya yang
diperkirakan. Perbedaan hasil antara biaya standard dan sebenarnya diuji
sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam proses produksi atau
pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai sebuah model harga dasar.
Sementara
digunakan sebagai target, biaya yang diizinkan juga tidak statis. Selama
produksi, biaya yang diizinkan dikurangi setiap bulannya sengan sebuah nilai
pengurangan biaya yang berdasarkan pada objektif profit jangka pendek. Pada
tahun-tahun selanjutnya, biaya sebenarnya dari tahun sebelumnya adalah titik
awal untuk pengurangan lebih jauh lagi, dengan demikian hal ini memastikan
adanya pemotongan selama mobil masih dalam produksi. Pasar dengan sistem ini,
dikenal sebagai pembiayaan kaizen, secara signifikan mengurangi kepercayaan
terhadap sistem pembiayaan standar tradisional. Sistem pembiayan standar
mencoba untuk memperkecil perbedaan antara biaya anggaran dan biaya sebenarnya.
Pembiayaan kaizen menekankan untuk melakukan apa yang penting untuk meraih
tingkat performa yang diharapkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Konsep Penetapan Biaya
Standar versus Kaizen
Konsep biaya standar
|
Konsep biaya kaizen
|
Pengendalian biaya
Berdasarkan pada kondisi
produksi yang ada
Sasaran: seragam performa
standar
Ketentuan standar
ditetapkan tiap tahun
Analisis varian
berdasarkan atas actual versus standar
Menginvestigasi ketika
standar tidak tercapai
|
Pengurangan biaya
Berdasarkan pada
peningkatan produksi yang berkesinambungan
Sasaran: mencapai target
pengurangan biaya
Pengurangan biaya
ditetapkan perbualn
Meneruskan perbaikan
dalam metode produksi demi meraih target biaya
Analisis varian
berdasarkan pengurangan biaya tetap
Menginvestigasi ketika
target biaya tidak tercapai
|
Konsep
pembiayaan strategis lainnya yang diperkenalkan oleh orang Jepang adalah
perilaku pembiayaan. Dalam proses sebuah sistem pembiayaan, biaya tambahan
diterapkan untuk servis barang dan servis rutin dengan menggunakan
aplikasi nilai biaya tambahan. Dari sudut pandang pembiayaan akuntansi
tradisional, bioaya tambahan manufaktur dialokasikan untuk produk yang memiliki
sebab-akibat.
EVALUASI
PERFORMA USAHA LUAR NEGERI
Penilaian
performa adalah inti untuk sebuah sistem pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi
performa tepat guna mengizinkan dewan manajemen untuk
a. Memastikan perilaku
manajerial konsisten dengan strategi prioritas.
b. Menilai profitabilitas dari
usaha yang ada.
c. Wilayah yang tidak bekerja
sesuai rencana.
d. Mengalokasikan
sumber-sumber bagi perusahan secara produktif.
e. Mengevaluasi performa
manajerial.
Penilaian
perfoma usaha luar negeri harus berurusan dengan kerumitan tersebut seperti
nilai tukar yang melambung, inflasi luar negri, biaya transfer, budaya antar
negara yang berbeda. Dan pengaruh lain dari lingkungan stempat. Jika semua
factor ini diabaikan, risikonya pada perusahaan induk akan mendapatkan
pengukuran hasil usaha yang tidak tepat. Performa standar yang tidak tepat
mungkin memotivasi manajer di luar negeri untuk mengambil tindakan yang tidak
sejalan dengan target-target perusahaan. Akibat langsungnya adalah berkurangnya
efesiensi perusahaan dan (kemungkinan) berkurangnya persaingan.
Konsistensi
Hasil
survey menunjukkan bahwa hakikat penialian performa adalah untuk memastikan
profitabilitas. Investasi luar negeri lainnya adalah untuk menekan biaya
produksi. Alasan lain untuk memperluas ke luar negeri meliputi kebutuhan untuk
a. Supaya tidak kehilangan
pasar luar negeri pada pesaing utama.
b. Menciptakan pasar untuk
komponen-komponen dan prosuk yang bersangkutan.
c. Menganekaregaman risiko
bisnis.
d. Mencari pangsa pasar baru.
e. Memenuhi regulasi
pemerintah.
f. memperbesar biaya tambahan
di antara unit-unit yang paling menghasilkan.
Kebanyakan
objektif ini adalah strategis daripada taktis. Menekankan pada profitabilitas
jangka pendek dan efesiensi yang bisa mengalihkan perhatian dari
manufaktur kritis dan strategi perusahaan dan mengasingkan perusahaan pribadi.
Kegunaan
dari pengkuran performa nonfinansial untuk melengkapi pengukuran performa
financial tradisional adalah konsisten dengan ide kontemporer dengan
menggunakan catatan neraca (balance scorecard). Manajer cabang perusahaan harus
berperan penuh dalam menetapkan semua objektif mereka.ketaatan pada target
jangka panjang bisa dicapai dengan memastikan bahwa target-target peforma
jangka pendek dan manajemen insentif tercapai dalam rencana strategis
perusahaan.
Kinerja Unit Versus Manajer
Para
manajer lokal secara jelas berpengaruh dalam melaporkan pendapatan melalui
keputusan usaha mereka. Keputusan diambil di perusaan utama juga berpengaruh
pada pendapatan luar negeri. Sebagai contoh, untuk melindungi nilai asset yang
ada di negara yang mudah dievaluasi, bendahara perusahaan akan sering
menginstruksikan unit asing untuk mengirimkan dana kepada cabang perusahaan
yang berlokasi di negara dengan mata uang yang kuat.
Kebijakan
dan tindakan perusahaan setempat juga secara langsung memengaruhi hasil laporan
cabang perusahaan luar negeri. Rasio kapitalisasi minimum di beberapa negara
sering memperbesar penanaman modal dasar yang berlawanan dengan pendapatan yang
dibandingkan. Pengendalian bursa luar negeri yang membatasi ketersedian valuta
luar negeri untuk membayar kebutuhan impor yang akan sering menekan performa
cabang perusahaan. Pengendalian harga dan gaji juga bisa merusak laporan
kinerja para manajer.
Kriteria Performa
Patokan
tunggal tidak mungkin mencakup setiap actor dari performa bungan bagi markas
utama manajemen. Dua criteria atau lebih criteria performa keuangan yang
digunakan oleh MNC untuk menilai usaha luar ngeri mereka adalah hasil dari
penanaman modal (ROI) dan performa yang dianggarkan. ROI menghubungkan
pendapatan perusahaan dengan sebuah investai dasar yang jelas; performa yang
dianggarkan membandingkan performa usaha dengan anggaran. Pengendalian anggaran
berarti bahwa adanya perbedaan antara anggaran dan performa sebenarnya yang
bisa diusut oleh manajer atau unit yang bertanggung jawab, satu penelitian
klasik menunjukkan bahwa pengendalian anngaran lebih baik dari pada
perbandingan ROI untuk menilai performa manajerial. Pengukuran ROI mungkin
lebih tepai untuk mengukur performa unit, sementara perbandingan anggaran
mungkin lebih berguna dalam menilai manajer.
Ukuran
penting nonfinansial mencakup bursa saham, produk dan proses inovasi performa
tepat waktu, rekewajiban produk, merespons pelanggan, pengembangan diri (diukur
dalam jumlah yang dipromosikan), moral pegawai, (dipastikan dengam survey opini
di tempat), dan pengukuran produktivitas. Tidak ada yang signifikan adalah
performa dalam tanggung jawab social dan hubungan pemerintah setempat. Faktor
nonfinansial seperti itu adalah vital untuk memastikan keberlangsungan
kesuksesan di luar negeri.
Meskipun
kesulitan dalam pengukuran, praktik kriteria non-finansial juga dianggap
penting. Survey sebelumnya menyarankan bahwa bursa saham adalah penting,
diikuti oleh produktivitas, hubungan dengan pemerintah setempat, kualitas
pengendalian, serta pengembangan dan keamanan pegawai. Persoalan tambahan
lainnya adalah menyangkut pengenalan dan pengukuran komponen yang relevan pada
indicator aanggaran dan ROI. Keanekaragaman dalam ROI dan perbandingan anngaran
yang berhubungan tepat dengan unsur-unsur pendapatn dan dasar investasi.
Ketentuan Pengkuran dan
Perubahan Harga dalam Penilaian
Perancang
sistem penilaian untuk usaha luar negeri juga harus menghasapi ketentuan
pengukuran akuntansi. Pelaporan kembali seperti itu secara langsung memengaruhi
pengukuran untuk komponen beragam ROI dan statistic kinerja penganggaran dan
evaluasi kinerja. Sebuah sistem informasi internal, pengaruhnya sensitive dalam
perubahan harga, memberikan landasan untuk strategi manajemen inflasi.untuk
pembahasan yang lebih mendetail dari ketentuan tersebut, kami menggambarkan
sebuah studi kasus yang menguji praktik penialian performa ICI, perusahaan
bahan kimia raksaksa di Inggris.
PRAKTIK
PENILAIAN PERFORMA : ICI
Pada
saat embargo minyak pada tahun 1970-an harga minyak, bahan mentah utama ICI ,
terjadi Karena suatu hal, 5 kali dalam setahun. Sebagai akibatnya, dewan
manajemen relah diberitahukan bahwa nilai hasil 50 persen saja sangat tidak
memadai. Enam akibat yang merugikan berdasarkan sebuah pengujian akibat inflasi
berdasarkan data historis yang terungkap:
a. Biaya harga jual barang
dilaporkan setara dengan penjualan
b. Modal yang digunakan
dilaporkan dengan nilai saat itu
c. Hasilnya mungkin dari a)
dan b) , hasil dari modal mungkin ditekan
d. Perbandingan performa per
divisi dengan dasar asset sama dari masa yang berbeda dianggap palsu
e. Perbandingan performa
cabang perusahaan antarnegara menjadi tidak berarti
f. Perbandingan performa
selamanya tidak akan benar
Untuk
meniadakan semua penyimpangan ini, ICI menyatukan penyeragaman biaya yang ada
(current-cost Adjustments-CCA) salam sistem pelaporan internalnya. ICI membagi
ukuran performa mereka ke dalam dua kategori : jangka panjang (minimal satu
tahun) dan jangka pendek. Penyederhanaan arus kas oleh produk dan ROI adalah
ketentuan ukuran jangka panjang, dengan ukuran arus kas tersebut. ICI harus
menentukan apakah sebuah produk akan memperoleh uang yang cukup untuk mangganti
penggantian rencana, biaya saham perusahaan dan mengembalikan keuntungan yang
cukup bagi pertumbuhan financial. Dalam memodelkan operasinya, ICI
menemukan bahwa nilai hasil CCA berbeda di setiap negara.
ICI
digunakan seperti halnya pengukuran rasio ROI tentang keuntungan biaya usaha
(sebelum bungan, Perpajakan dan dividen) untuk baiya asset tetap plus modal
usaha bersih. Asset dinilai pada biaya pengganti bersih dari depresiasi bisnis
besar, pada aliran kotor produk yang lebih kecil untuk meniadakan penyimpangan
selama asset masih berlaku (contoh jpembagi akan berkurang seetiap saat selama
depresiasi, dengan demikian meningkatkan tingkat pengembalian.
Di
Eropa Barat, keuntungan diukur sebelum bunga dan pajak karena semua
pembelanjaan ini adalah tanggung jawab perusahaan utama, dan sangatlah sulit
untuk menghubungkan sebuah pinjaman dengan proyek tertentu atau menentukan
pembyaran pajak sebenarnya ketika sebuah produk telah dibuat di suatu negara
dan dijulal di beberapa negara liannya. Dimana performa telah dinilai dalam
basis cabang perusahaan (contoh : Brasil dan Australia), keuntungan diukur
setelah bunga dan pajak. Alasan ICI menggunakan ini adalah karena semua cabang
perusahaan melakukan peminjaman atas nama mereka sendiri, dan keputusan
investasi dipengaruhi oleh perpajakan local dan insentif pajak. Dengan
menggunakan jumlah biaya ROI berlawanana dengan baiya historis pengembalian,
ICI sangat menyekat ukuran pengembaliannya dari perpajakan local, insentif
pajak dan inflasi.
Sementara
ICI selalu menggunakan penyederhanaan ukuran performa arus kas dan ROI untuk
menilai performa jangka panjang, ketentuan ukuran performa jangka panjang
pendeknya adalah untuk membandingkan hasil sebenarnya dengan anggaran,
dengan bunga khusus dalam rasio keuangan, seperti margin keuntungan kotor
(contoh, keuntungan sebelum biaya perusahaan).
Pengaruh Valuta Asing
Pengaruh
dari perubahan nilai tukar pada performa ekonomi mungkin sangat terasa daripada
dalam pengukuran akuntansi itu sendiri. Untuk benar-benar menilai pengaruh
inflasi dan valuta yang rentan, dan ukuran kemampuan mereka untuk bertindak,
perusahaan harus menganalisis posisi pasar persaingan mereka dan pengaruh
perubahan valuta dalam pembiayaan dan penghasilan mereka dan seluruh persaingan
mereka.
Menurut
ICI bahwa perubahan nilai tukar lebih berpengaruh daripada kepastian pengukuran
akuntansi. Analisis selanjutnya menemukan bhwa sangatlah penting untuk
menentukan akibat nyata dari fluktuasi mata uang pada performa, ada pada reaksi
efektif, dan menetukan sejauh mana manajer local diberi tanggung jawab untuk
melindungi keuntungan yang telah dianggarkan dalam poudsterling.
STANDAR
PERFORMA
Sebuah
perusahaan mungkin memiliki standar tertentu, seperti ROI minimum yang
diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan individual dan aliran produk;
atau menyusun level ROI berbeda atau standar lainnya untuk cadangan lainnya
atau aliran produk. Semua standar ini mungkin disatukan ke dalam anggaran dan
kemudian bisa dibandingkan dengan hasilnya.performa juga bisa diukur setiap
saat.performa masa lampau biasanya signifikan dalam mengembangkan anggaran di
periode berikutnya. Pada akhirnya, perusahaan bisa membandingkan performa usaha
luar negri mereka sendiri dengan pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu
dengan yang lainnya.
Membandingkan
performa unit usaha luar negeri terhadap semua pesaing mereka mungkin sangat
berguna. Sebagai contoh, ketika pesaingnya adalah perusahaan local, masalah
ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat penting, khususnya jika
pesaingnya adalh pihak swasta. Ketika data tersedia, perbandingan mungkin akan
sulit. Kebijakan harga transfer dab prinsip akuntansi pesaing mustahil untuk
bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua permasalahan ini.
Membandingkan
cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam maupun
di luar negeri, harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan
mengenai komparabilitas muncul kembali perbedaan dalam objektif cabang
perusahaan secar otomatis akan membiaskan perbandingan performa kecuali
dihitung secara langsung. Jika objektif perusahaan sama, perbedaan dalam risiko
Negara harus diperhatikan, jika resiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat
pengembalian yang lebih tinggi, maka sangat masuk akal untuk mengharapkan
adanya keuntungan dari usaha di Negara yang lebih beresiko. Saat ini, akan
tetapi, tidak ada satupun yang menyetujui formula landasan bagaimana untuk
menyatukan Negara beresiko pada penilaian performa.
Penilaian
performa berdasarkan pada sebuah perusahaan besar standar biasanya tidak
memuaskan. Anggaran performa adalah standar perbandingan yang lebih berguna
untuk bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan performa target
untuk menyatukan penghitungan yang unik untuk unit tertentu. Perbandingan
performa actual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen utama untuk
membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menanganinya dengan penuh tanggung
jawab untuk semua yang ada dalam kendali mereka.
Berikut
adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi pedoman yang berguna dalam
menilai hasil usaha luar negri:
a. Cabang perusahaan luar
negri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan independen ketika mereka
adalah komponen system multinasional.
b. Kriteria laba modal
perusahaan besar didukung oleh ukuran performa yang dikaitkan secara spesifik
dengan objektif dan lingkungan dari setiap unit usaha luar negeri.
c. Target jelas yang
memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal cabang
perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa.
d. Performa cabang perusahaan
harus dinilai dalam hal penyimpangan dari semua objektif ini, alasan
penyimpangan, dan respons manajerial untuk perkembangan yang tidak terduga.
e. Manajer cabang perusahaan
tidak bertanggung jawab untuk hasil di luar kendali mereka (di dalam dan di
luar negeri).
f. Manajer cabang perusahaan
yang diukur performanya harus berperan penuh dalam menyusun target-target
dimana mereka akan dinilai.
g. Pengukuran performa ganda,
financial dan non-finnsial, harus digunakan dalam menilai usaha luar negeri.
Nilai Pelaporan
Manajer
keuangan memiliki tanggung jawab yang tidak hanya untuk memastikan keluhan
dengan objektif yang disebutkan tetapi untuk menyatu dalam penciptaan nilai.
Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran dan proses financial maupun
non-finansial yang memberikan manajer dan pemegang saham perusahaan indicator
prediktif dan historis nilai pemegang saham. Penilaian ini juga mengetahui
bahwa informasi yang berguna bagi manajemen merupakan minat dari para investor
untuk menilai calon perusahaan mereka.
Perusahaan
yang menggunakan pelaporan nilai adalah Infosys Technologies, membahas
deskripsi kasus landasan pelaporan nilai perusahaan. Untuk meningkatkan
transparansi mereka dengan kalangan investor, Infosys menyediakan investor
dengan data yang digunakan oleh pihak internal perusahaan untuk menjaga
hubungan mereka. Konsep yang menuntun pada pengungkapan tersebut dipetakan di
bawah ini:
Penciptaan
nilai → Penyajian nilai → Realisasi nilai
Nilai
diciptakan dengan mengembangkan dan menetukan strategi usaha yang menghasilkan
nilai positif bersih saat ini dari arus kas terduga. Nilai disajikan dengan
melaksanakan pengendalian keuangan dan penyatuan manajemen yang efektif dari
perusahaan yang beresiko.
Informasi
jelas yang disediakan untuk investor yang konsisten dengan pengungkapan
kerangka kerja dalam tampilan diatas mencakup informasi dalam bentuk penilaian,
tambahan nilai ekonomi, asset tak berwujud, laporan posisi keuangan termasuk
asset tak berwujud, laporan biaya keuangan saat ini, sumber daya akuntan, dan
laporan nilai tambahan.
Perusahaan
menggunakan pengukuran yang sama untuk pengukuran performa bisnis internalnya.
Hal ini menjamin keseragaman antara pengukuran financial dan non-finansial yang
digunakan oleh pihak dalam dan semua yang digunakan di pasar. Model informasi
ini digunakan oleh Infosys sebelum hal ini dilemparkan ke public pada tahun
1993. Infosys adalah sebuah contoh yang baik dari sebuah perusahaan yang telah
dengan tetap menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis
internasional.
SUMBER :
Frederick D.S Choi, Gary K.
Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar