BAB 10 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen
Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen - Manajer MSDM
Definisi, Pengertian, Tugas &
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen - Manajer
MSDM
Manajemen sumber daya manusia adalah
suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai,
buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas
organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian
atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia
atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber
daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk
memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
Departemen Sumber Daya Manusia
Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi
tenaga kerja / Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja /
Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi
karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada
organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang
ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta
meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi
karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun
yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan
proteksi pada pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas
kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan.
Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar
tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai
dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian
hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan.
Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut
dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia
sistem perajin
1. Digunakan pada kurun waktu tahun 1600-1700.2. Sebagian besar adalah perusahaan kecil bidang kerajinan.
3. Diawasi oleh kepala perajin dengan sekelompok pekerja yang melakukan pekerjaan sejenis.
4. Sistem ini berlangsung kurang lebih 200 tahun, karena mengalami perkembangan jaman, mulai diperkenalkan mesin menuju revolusi industri.
Manajemen ilmiah
- Berkembang di era 1900-an, dengan konsep meningkatkan produktivitas pekerja dengan spesialisasi seiring meningkatnya kemampuan mesin-mesin produksi.
- Salah satu pakarnya adalah Frederick Taylor, yang selalu berekperimen membuat sesuatu lebih efesien.
- Manajer pada era tersebut berusaha untuk mengangkat efisiensi dengan cara sedemikian rupa seperti desain pabrik, tata letak pabrik, penelitian gerak dan waktu.
- Dikritik karena memperlakukan pekerja seperti alat produksi.
- Berawal dari penelitian di Hawtorn Works Chicago oleh Mayo dan Roethlisberger pada era 1920-1930.
- Temuan penelitian itu menyimpulkan interaksi dan perhatian yang dicurahkan periset dapat meningkatkan produktivitas.
- Produktivitas ditentukan juga oleh faktor sosial dan faktor psikologis.
- Perasaan, emosi dan sentimen karyawan dipengaruhi oleh hubungan kelompok, gaya kepemimpinan dan dukungan manajemen.
- Organisasi karyawan disikapi sebagai sebuah sistem sosial
- Sains Perilaku.
- Muncul sebagai dampak meluasnya pemikiran mahzab hubungan manusia.
- Lebih terfokus pada organisasi dari pada individu.
- Banyak mengkaji bagaimana tempat kerja mempengaruhi individu dan sebaliknya.
- Semakin berkembangnya jaman, semakin kompleks permasalahan satu organisasi.
- Untuk mengatasi kesulitan tersebut, dibentuklah bagian-bagian yang mengurusi pendelegasia wewenang dari manajer, khususnya bagian sumber daya manusia.
- Setiap bagian tadi berkembang menjadi fungsi dari unit SDM yang mempunyai tanggung jawab dan seprangkat tugas yang berkaitan dengan internal dan ekternal perusahaan
. Perkembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) adalah kerangka kerja untuk membantu karyawan mengembangkan pengetahuan
mereka pribadi dan organisasi keterampilan, dan kemampuan. Human Resource
Development includes such opportunities as employee training, employee career
development, performance management and development, coaching , mentoring ,
succession planning , key employee identification, tuition assistance , and
organization development. Pengembangan Sumber Daya Manusia termasuk kesempatan
seperti pelatihan karyawan, pengembangan karir karyawan, manajemen kinerja dan
pengembangan, pelatihan , mentoring , perencanaan suksesi , identifikasi
karyawan kunci, bantuan uang sekolah , dan pengembangan organisasi.
Perkembangan sumber daya manusia
revulusi industry abad ke 20 dan revolusi teknologi abad ke 19 mengubah makna
tenaga kerja itu sendiri, dimana kebanggaan hasil kerjanya menjadi berkurang.
Akibat revolusi industry dan
teknologi terhadap tenaga kerja adalah :
1. Berkembangnya spesialisasi,
secara ekonomis menguntungkan, hasil kerjanya lebih banyak dan orang akan ahli
dalam bidangnya.
2. Hambatan pengembangan diri, bagi
kelompok tertentu secara sosiologis disebut block of mobility (sekat-sekat
mobilitas masyarakat)
3. Perubahan yang terus menerus,
merugikan tenaga kerja dengan perubahan bidang industry dan teknologi
3. Pemanfaatan sumber tenaga kerja
dan kompensasi
Program kompensasi karyawan
dirancang :
1. Menarik karyawan yang
berpenampilan menarik kedalam organisasi.
2. Memotifasi karyawan mencapai
prestasi unggul.
3. Mencapai masa dinas yang panjang
Sesuai fungsinya, didalam perusahaan
ada dua macem tenaga kerja :
1. Tenaga kerja Eksekutif, mengambil
keputusan dan melaksanakan fungsi organic manajemen.
2. Tenaga Operatif, tenaga terampil,
menguasai pekerjaan, sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan baik.
Ada tiga tenaga terampil :
- Tenaga terampil (skilled labor)
- Tenaga setengah terampil (semi
skilled labor)
- Tenaga tidak terampil (unskilled
labor)
Penentuan jumlah tenaga kerja
meliputi dua hal pokok :
1. Analisis beban kerja , meliputi :
peramalan penjualan (sales forecast) , penyusunan jadwal waktu kerja dan
penentuan jumlah tenaga kerja untuk membuat satu unit barang.
2. Analisis tenaga kerja, menghitung
jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode
4. Hubungan perburuhan
Hubungan Perburuhan adalah hubungan
antara unsur – unsur dalam produksi yaitu buruh, pengusaha dan pemerintah, yang
didasarkan pada nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila, inti dari pola
hubungan perburuhan Pancasila adalah bahwa setiap perselisihan perburuhan yang
terjadi harus diupayakan diselesaikan melalui musyawarah untuk mufakat.
Hubungan perburuhan pancasila , agar
setiap persoalan antara buruh dan manajemen diselesaikan dengan musyawarah dan
mufakat.
Bila terjadi ketidaksepakatan ,
buruh punya senjata yang dapat digunakan :
a. Boikot
b. Pemogokan
c. Penghasutan
d. Memperlambat kerja
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada
tiga asas yang digunakan yaitu :
1.Asas Partner in Production
Dimana buruh dan pengusaha mempunyai
kepentingan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan buruh mampu meningkatkan
hasil usaha/ produksi. Hal ini tercermin dalam system ci-determination.
2.Asas Partner in Profit
Hasil yang dicapai perusahaan itu
seharusnya bukan untuk dinikmati oleh pengusaha saja, tetapi harus dinikmati
oleh buruh yang turut serta dalam mencapai hasil produksi tersebut.
3.Asas Partner in Responsibility
Dimana buruh dan pengusaha memiliki
tanggung jawab untuk bersama – sama meningkatakan hasil produksi. Rasa tanggung
jawab kedua belah pihak ini akan mendorong hasil produksi yang meningkat lagi.
Untuk mengeoperasikan Hubungan
Perburuhan Pancasila tersebut, telah ditetapkan berbagai sarana yaitu :
•Lembaga Bipartite / Tripartite
Melalui Lembaga
Bipartite/Tripartite, setiap perselisihan yang terjadi dapat diselesaikan
secara musyawarah untuk mufakat. Penyelesaian perselisihan melalui Lembaga
Bipartite berarti penyelesaian yang dilaksanakan melalui dua pihak,yaitu Buruh
dan Pengusaha (secara intern). Penyelesaian melalui lembaga Tripartite berarti
mengundang pihak pemerintah untuk ikut serta menyelesaikan perselisihan yang
terjadi secara musyawarah untuk mufakat.
•Kesepakatan Kerja Bersama
(Perjanjian Perburuhan)
Melalui perjanjian perburuhan para
pihak yang terkait dalam phubungan kerja mengetahui secara jelas apa yang
menjadi hak dan kewajibannya sehingga dengan demikian dapat diharapkan mencegah
timbulnya perselisihan.
•Peradilan Perburuhan
Melalui peradilan perburuhan, setiap
perselisihan yang timbul dapat diselesaikan secara damai, sehingga kemungkinan
untuk mogok / lock-out dapat dicegah sedini mungkin.
•Peraturan Perundang – undangan
Perburuhan
Peraturan perundang – undangan
perburuhan mutlakdiperlukan dan harus dapat mengakomodasi semua kepentingan
pekerja maupun pengusaha, sehingga dengan demikian kepastian hokum dapat
tercipta dan dapat mengurangi terjadinya perselisihan perburuhan yang dapat
menimbulkan tindakan mogok/lock-out.
•Masalah khusus yang harus
diperhatikan yaitu masalah upah dan masalah pemogokan.
Melalui penanganan / pengaturan
masalah pengupahan secara memadai, akan mengurangi timbulnya perselisihan
peruruhan yang berkaitan dengan masalah upah. Demikian pula masalaah pemogokan
yang pada hakekatnya merupakan penyelesaian perselisihan pekerja secara tidak
damai, sedapat mungkin dihindari dengan mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
5. Mengapa pekrja mendirikan serikat
pekerja?
Serikat pekerja adalah organisasi
demokratis yang berkesinambungan dan permanen
dibentuk secara sukarela dari, oleh
dan untuk pekerja sebagai maksud untuk mrlindungi dan membela apa yang menjadi
hak dari para pekerja, Memperbaiki kondisi – kondisi dan syarat – syarat kerja
melalui perjanjian kerja bersama dengan manajemen/pengusaha, Melindungi dan
membela pekerja beserta keluarganya akan keadaan sosial dimana mereka mengalami
kondisi sakit, kehilangan dan tanpa kerja (PHK), Mengupayakan
agar manajemen/pengusaha mendengarkan dan mempertimbangkan suara atau pendapat
serikat pekerja sebelum membuat keputusan.
Cara membentuk serikat pekerja
Sesuai pasal 5 UU No. 21 Tahun 2000,
sebuah serikat pekerja dapat dibentuk oleh minimal 10 orang karyawan di suatu
perusahaan. Dalam undang-undang yang sama disebutkan bahwa pembentukan serikat
pekerja ini tidak diperbolehkan adanya campur tangan dari perusahaan,
pemerintah, partai politik, atau pihak manapun juga. Serikat pekerja juga harus
memiliki anggaran dasar yang meliputi :
- nama dan lambang
- dasar negara, asas, dan tujuan
- tanggal pendirian
- tempat kedudukan
- keanggotaan dan kepengurusan
- sumber dan pertanggungjawaban keuangan
- ketentuan perubahan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga
6. Perserikatan saat ini
Tipe-tipe serikat karyawan :
a. Craft Unions
Anggotanya karyawan yang punya
keterampilan yang sama seperti tukang kayu.
b. Industrial Unions
Dibentuk berdasarkan lokasi
pekerjaan yang sama, serikat ini terdiri dari pekerja yang tidak
berketerampilan maupun dalam perusahaan atau industry tertentu .
c. Mixed Unions
Mencakup pekerja terampil , tidak
terampil dan setengah terampil dari suatu local tertentu tidak memandang dari
industry mana.
Contoh : PERSATUAN PEKERJA DAN
PEMANTAU FARMASI INDONESIA (PPPFI) telah terdaftar sebagai Organisasi
Kemasyarakatan yang legal dan resmi di Departemen Dalam Negeri dengan SKT Nomor
107/D.III.3/X/2008. Hal ini tentukannya merupakan respon yang baik sebagai
tindaklanjut dari Surat Permohonan Nomor :018/DPP-PPPFI-DKBP/V/2008 tanggal 05
Mei 2008, yang telah diajukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) .
Dengan disyahkannya PPPFI sebagai
Organisasi Kemasyarakatan yang beroperasi diseluruh wilayah Indonesia, maka
sekarang adalah tugas kita semua untuk mensukseskan Organiasi ini dengan peran
aktif dan kerjasama kita sehingga cita-cita luhur organisasi sesuai dengan VISI
dan MISI PPPFI yang tertuang dalam lipar pilar utama yaitu :
• Memberikan payung hukum kepada
seluruh Anggota
• Meningkatkan Kesejahteraan Anggota
• Membantu Mewujudkan Masyarakat
yang Sehat
• Mengabdi kepada Negara melalui
peran Sosial
• Meningkatkan kwalitas produk
Farmasi & Nutrisi melalui Pemantauan
7. Hukum-hukum yang mengatur
hubungan antara tenaga kerja dan manajer
Ada tiga perjanjian kerja bersama ,
yaitu :
a. Closed Shop Agreement
Hanya berlaku bagi pekerja yang
telah bergabung menjadi anggota serikat (persatuan).
b. Union Shop Ageement
Mengharuskan para pekerja untuk
menjadi anggota serikat untuk periode waktu tertentu.
c. Open Shop Agreement
Memberikan kebebasan pekerja untuk
menjadi atau tidak anggota serikat kerja.
REFRENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar